Pernahkah Anda mendengar istilah ‘khitan yang gagal’? Sepintas, kondisi ini terdengar menakutkan. Tapi apa sebenarnya sunat yang gagal itu? Apakah sunat yang gagal berdampak besar pada penis? Simak penjelasan berikut ini.
Apa itu sunat yang gagal?
Sunat yang gagal adalah suatu kondisi di mana kulup masih berada di kepala penis. Padahal, kulit kepala penis harus dipotong dari ujung hingga lingkaran di kepala penis.
Hasil sunat yang gagal seperti ini umumnya perlu direvisi. Artinya, anak laki-laki dan laki-laki yang mengalaminya harus disunat lagi.
Hal ini penting karena sisa-sisa kulup penis dapat menyebabkan masalah pada penis di kemudian hari, seperti penumpukan sekresi penis (smegma), iritasi dan infeksi.
Penyebab Sunat Gagal
Sunat atau sunat sebenarnya merupakan prosedur medis yang sehat. Prosedur ini dilakukan untuk menghilangkan kulit khatan (preputium) yang menutupi kepala penis.
Seperti diketahui, kehadiran kulup berisiko menimbulkan masalah kesehatan pada penis, salah satunya kemungkinan besar adalah penumpukan smegma.
Penumpukan ini nantinya dapat menyebabkan kondisi yang disebut phimosis, di mana kulup tidak dapat ditarik kembali. Namun, prosedur sunat mungkin gagal. Penyebab gagal sunat adalah kulup penis yang tidak terpotong seluruhnya.
Bagaimana ini bisa terjadi?
Sunat terutama untuk anak-anak sering dianggap sebagai momok yang menakutkan. Hal ini kemudian membuatnya tidak bisa tenang saat menjalani sunat. Anak-anak juga bisa banyak bergerak saat disunat karena merasa sakit. Ini mungkin karena obat bius tidak bekerja secara maksimal.
Nah, hal ini menyulitkan dokter yang melakukan sunat untuk memotong kulup dengan benar. Akibatnya, dokter tidak dapat sepenuhnya menghilangkan kulup. Selain itu, dokter juga biasanya tidak menganjurkan seseorang untuk disunat terlebih dahulu jika mengalami obesitas hingga berat badan idealnya.
Ciri-ciri sunat yang gagal
Hasil khitan yang gagal dapat diketahui dengan adanya sisa-sisa kulup. Hal ini membuat penis terlihat seperti belum disunat. Selain itu, Anda mungkin menemukan penumpukan smegma di kepala penis. Kondisi ini tentunya dapat berdampak negatif bagi kesehatan organ reproduksi pria. Segera konsultasikan ke dokter jika Anda menemukan sisa-sisa kulit khatan pada penis beberapa hari setelah khitan.
Bagaimana cara mengatasi sunat yang gagal?
Cara mengatasi sunat yang gagal yaitu melakukan prosedur sunat. Sebelum melakukan tindakan apapun, tentunya dokter akan melakukan pemeriksaan awal terhadap penis pasien dengan kondisi ini.
Setelah itu, khitan yang direvisi dilakukan seperti khitan pada umumnya, tergantung metode khitan yang digunakan. Namun, sunat tentu akan dilakukan dengan lebih hati-hati karena tidak banyak yang tersisa dari kulup. Hasil dari sunat yang gagal adalah bahwa kulup penis tetap ada. Kondisi ini dapat disebabkan oleh pasien yang disunat yang banyak berolahraga saat disunat, atau yang memiliki kondisi yang disebut penguburan penis.