Perawatan yang dilakukan menggunakan berbagai jenis bahan – bahan alami dipercaya memiliki banyak khasiat untuk menjaga kesehatan tubuh sehingga inilah sebabnya mengapa pengobatan alternatif sampai saat ini masih sering digunakan oleh mereka yang mengidap penyakit kanker sebagai pendamping selama menjalani terapi utamanya. Kebanyakan orang percaya bahwa obat herbal tertentu dapat meringankan efek samping serta gejala kanker dari pengobatan medis.
Banyak dari mereka beranggapan bahwa dalam mengobati penyakit menggunakan obat – obatan herbal jauh lebih aman serta manjur karena kandungan efek samping yang terdapat didalamnya cukup rendah. Sampai saat ini masih belum ada bukti medis yang dapat membenarkan anggapan tersebut.
Walaupun begitu, terdapat beberapa jenis obat – obatan herbal yang telah ditemukan memiliki potensi dalam mengobati kanker esofagus oleh para ilmuwan. Namun, perlu diketahui bahwa bahan – bahan alami tersebut tidak bisa digunakan untuk menyembuhkan kanker esofagus, melainkan hanya sebatas membantu meringankan efek samping ataupun gejala dari pengobatan.
Adapun beberapa jenis obat – obatan herbal yang berpotensi untuk membantu pengobatan kanker esofagus, antara lain
• Ginseng
Kebanyakan orang menyebutnya sebagai ginseng dengan tanaman ajaib karena menyimpan berbagai manfaat untuk kesehatan tubuh. Kandungan berupa polisakarida serta ginsenosida yang terdapat di dalam ginseng memiliki sifat anti-tumor serta anti-kanker sehingga diyakini bisa membantu dalam menghambat penyebaran dan pertumbuhan kanker pada tubuh. Potensi yang terdapat dalam ginseng lah yang digadang – gadang bisa mengganggu pembentukan DNA dari sel kanker tersebut.
• Anggrek Dendrobium
Dilansir dari Journal of Medicine Food, mengungkapkan bahwa senyawa aktif bernama moscatillin yang terdapat pada bunga anggrek dendrobium dipercaya dapat menekan perkembangan sel kanker di bagian kerongkongan, termasuk sel ADC ( adenocarcinoma ) serta SCC ( squamous cell carsinoma ). Moscatillin termasuk salah satu senyawa turunan bibenzil yang telah terbukti memiliki aktivitas anti-kanker.
• Kunyit
Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa bagian batang bawah serta rimpang kunyit memiliki kandungan berupa zat kurkumin yang berpotensi untuk dijadikan sebagai obat herbal dalam mengobati kanker esofagus. Kandungan kurkumin yang terdapat dalam kunyit diketahui bisa meningkatkan sensitivitas tumor terhadap obat kemoterapi serta memperlambat penyebaran sel kanker dalam tubuh. Tidak hanya itu, kunyit juga dipercaya bisa mengurangi peradangan serta pembengkakan pada tubuh selama menjalani pengobatan kanker.