Pernahkah Anda mengalami adrenalin? Itu terjadi secara tiba-tiba dan memungkinkan Anda melakukan hal yang tidak terduga. Contohnya adalah melompat sangat tinggi atau berlari cepat ketika bahaya mengancam. Yaitu adrenalin, ketika hormon adrenalin dilepaskan secara tiba-tiba. Banyak sekali aktivitas yang memicu adrenalin ini. Apa yang memicu satu orang mungkin tidak sama untuk orang lain. Ini sangat pribadi.
Apa yang Terjadi Selama Adrenalin?
Adrenalin adalah hormon fight or flight yang muncul sebagai respons terhadap situasi yang mengancam dan menyebabkan stres, kesenangan, bahaya, dan sejenisnya. Kehadiran hormon dari kelenjar adrenal membuat tubuh bereaksi lebih cepat.
Naiknya adrenalin berasal dari otak. Ketika otak menerima sinyal situasi yang mengancam atau stres, amigdala, yang berperan dalam mengendalikan emosi, memproses informasi tersebut.
Kemudian bagian lain dari otak, yaitu hipotalamus, pusat komando otak, memberikan perintah ke seluruh tubuh melalui sistem saraf simpatik. Semua perubahan di atas terjadi sangat cepat ketika adrenalin masuk. Begitu cepat sehingga Anda hanya bisa mengalaminya tanpa punya waktu untuk memproses apa yang sedang terjadi.
Proses ini memungkinkan Anda untuk melakukan hal yang tidak terduga lebih cepat. Misalnya, refleks untuk menghindari mobil yang melaju kencang tanpa sempat memikirkan apa yang terjadi.
Sangat normal bagi seseorang untuk merasakan adrenalin dalam situasi tertentu. Dalam keadaan darurat, itu bahkan bisa berguna untuk menyelamatkan diri sendiri.
Namun jika terjadi terus menerus, peningkatan hormon adrenalin dapat merusak pembuluh darah, meningkatkan tekanan darah dan meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Belum lagi risiko kecemasan yang tidak semestinya, penambahan berat badan, sakit kepala, dan insomnia.
Bagaimana cara mengontrol adrenalin?
Mengaktifkan sistem saraf parasimpatis atau sistem istirahat dan pencernaan. Ini adalah kebalikan dari respons fight or flight. Adanya sistem ini membantu tubuh menjadi seimbang sehingga proses istirahat dan regenerasi dapat berlangsung.
Jika ada aliran adrenalin sesekali, tidak apa-apa. Namun, jika stres kronis dan kecemasan berlebihan benar-benar menghambat kualitas tidur Anda, Anda harus menghubungi spesialis. Ada kalanya produksi adrenalin dalam tubuh seseorang berlebihan. Namun, kasus ini cukup langka. Contohnya adalah tumor pada kelenjar adrenal.